Header Ads

Image and video hosting by TinyPic

Belajar hanya untuk menuntut ilmu, benarkah ?

Sejak kecil kita sering di doktrin oleh guru kita, orang tua kita bahkan di sekolah bahwa fungsi belajar adalah menuntut ilmu, bagiku tak ada masalah. Pertanyaannya apakah belajar itu fungsinya terbatas hanya itu saja ?

Sudah betulkah fungsi pendidikan saat ini, dimana pendidikan dibuat agar siswa atau murid mengejar nilai terbaik ? Dan mereka di takut - takuti bahwa jika tidak naik kelas maka kualitas mereka itu buruk ?

Jika benar, maka wajar saja di Indonesia sering terjadi tindakan dimana teori suatu mata pelajaran atau pendidikan lebih mantap daripada praktek, dimana praktek mata pelajaran yang terjadi bernilai nihil daripada teori. Atau dengan kata lain teori ok, praktek nol besar. Wajar saja korupsi merajalela di negeri ini.

Belajar bukan hanya untuk menuntut ilmu agar mendapatkan nilai terbaik tapi bagaimana cara mengimplementasikan bagi kehidupan kita, sebagai contoh seseorang belajar bahasa Jepang ia tentu tidak hanya mempelajari agar mendapatkan nilai terbaik namun juga bagaimana cara mengimplementasikan agar mampu berkomunikasi dengan lancar dalam bahasa Jepang.

Belajar juga harus berdasarkan minat dan bakat seseorang atau yang lebih dikenal dengan nama passion. Dari passion ini akan muncul cinta, dari cinta maka orang itu akan melakukan apapun untuk melakukannya, sebagai contoh orang yang gemar dengan bahasa Jepang tadi, Anggaplah orang itu sering menonton film jepang tanpa subtitle apapun, bahkan ia rajin membaca hirakana, kanji dan katakana, terutama kanji yang memiliki lebih banyak huruf daripada alfabet dan juga hirakana serta katakana.

Jika orang sudah mencintai sesuatu maka ia akan melakukan apapun untuk mendapatkannya, pantang menyerah, bahkan mereka akan melakukan hal-hal yang greget untuk itu.

Salam semangat
 

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh fpm. Diberdayakan oleh Blogger.